Kamis, 08 November 2012

AIK I BAB VII dan VIII



BAB VII
KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH
I.         Sejarah Perumusan
Yang menyebabkan dirumuskannya materi Kep. Muhammadiyah
1.        Situasi politik Negara dan masyarakat tahun 1962
2.        Perlu pegangan yang jelas untuk anggota
II.       Fungsi Kepribadian Muhammadiyah
“Landasan, pedoman dan pegangan bagi gerak perjuangan Muhammadiyah menuju terwujudnya cita-cita masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.”
III. MATAN KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH
1.       Apakah Muhammadiyah itu?
Muhammadiyah adalah suatu persarikatan yang merupakan “gerakan islam" maksud gerakannya adalah "da'wah Islam amar ma'ruf nahi munkar" ditujukan pada dua bidang yaitu:
Bidang pertama :
a.        kepada yang telah Islam bersifat pembaharuan (tajdid) yaitu mengembalikan kepada ajaran Islam yang asli-murni berdasar (al-Qur'an dan as-sunnah)
b.       kepada yang belum islam, bersifat seruan dan ajakan untuk memeluk islam.
Bidang kedua :
Kepada masyarakat bersifat perbaikan, bimbingan dan peringatan.
Muhammadiyah menggerakan manusia menuju tujuanya ialah "terwujudnya masyarakat islam yang sebenar-benamya.”
2.       Dasar anal usaha dan perjuangan.
Muhammadiyah mendasarkan segala gerak dan amal usahanya atas prinsip-prinsip yang tersimpul dalam muqaddimah anggaran dasar, yaitu:
1.        Hidup manusia harus berdasar tauhid, ibadah dan taat kepada Allah.
2.        Hidup masyarakat harus bermasyarakat.
3.        Mematuhi ajaran-ajaran agama Islam dengan keyakinan bahwa ajaran islam itu satu-satunya landasan kepribadian dan ketertiban bersama untuk kebahagiaan dunia dan akhirat.
4.        Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam dalam masyarakat adalah kewajiban sebagai ibadah kepada Allah dan ikhsan kepada kemanusiaan.
5.        Ittiba' kepada langkah perjuangan nabi Muhammad saw.
6.        Mekancarkan amal usaha dan perjuangan dengan ketertiban organisasi.

3.       Pedoman amal usaha dan perjuangam
Dari prinsip-prinsip diatas, apapun yang diusahakan dan bagaimana cara perjuangan Muhammadaiyah harus berpedoman "berpegang teguh akan ajaran Allah dan rosulnya, bergerak membangun disegenap bidang dan lapangan dengan menggunakan cara serta menempuh jalan yang di ridlai Allah.
4.       Sifat-sifat Muhammadiyah :
a.        Beramal dan berjuang untuk perdamain dan kesejahteraan.
b.       Memperbanyak kawan dan megamalkan ukhuwah islamiyah.
c.        Lapang dada, luas pandangan dengan memegang teguh ajaran Islam.
d.       Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan.
e.        Mengindahkan segala hukum, undang-undang serta dasar dan falsafah negara yang syah.
f.         Amar ma'ruf nahi munkar dalam segala lapangan serta mejadi contoh teladan yang baik.
g.       Aktif dalam perkembangan masyarakat dengan maksud islah dan pembangunan sesuai dengan ajaran Islam.
h.       Kerja sama dengan golongan Islam manapun juga.
i.         Membantu pemerintahan, serta kerja sama dengan golongan lain.
j.         Bersifat adil serta korektif ke dalam dan keluar dengan bijaksana.


BAB VIII
MATAN KEYAKINAN DAN CITA-CITA HIDUP MUHAMADIYYAH
(MKCHM)
Tujuan persyarikatan Muhammadiyyah merupakan sumber titik tolak penyusunan landasan Idiel atau cita-cita Muhammadiyyah, yang terwujud: "Keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah"
Landasan idiel Muhammadiyah memberikan gambaran tentang:
1.        Pandangan hidup Muhammadiyah
2.        Tujuan hidup Muhammadiyah
3.        Cara atau metode untuk mencapai tujuan hidup Muhammadiyah
KEYAKINAN DAN CITA-CITA HIDUP MUHAMMADIYAH
1.        Sejarah Perurnusan
MKCHM disahkan oleh Mu'tamar Muhammadiyah ke-37 yang diselenggarakan pada tahun 1968 di kota Yogyakarta. Dalam sidang Tanwir menjelang Mu'tamar ke-37 dibahas berbagai masalah termasuk tajdid ideologi Muhammadiyah. Gagasan tersebut diterima oleh Mu'tamar Muhammadiyah ke-37 dan disempurnakan oleh PP Muhammadiyah. Rumusan PP Muhammadiyah diserahkan kepada sidang Tanwir yang berlangsung di Ponorogo.
2.        Matan Atau Teks
Rumusan MKCHM terdiri dari lima angka. Kelima angka tersebut dikelomokan menjadi tiga kelompok persoalan:
Kelompok kesatu
:
Mengandung pokok-pokok persoalan yang bersifat ideologis.
Kelompok kesatu ini terdiri dari nomor satu dan nomor dua.
Kelompok kedua
:
Mengandung persoalan mengenai faham agama menurut Muhammadiyah.
Kelompok kedua ini terdiri dari nomor tiga dan empat.
Kelompok ketiga
:
Mengandung persoalan mengenai fungsi dan misi Muhammadiyah dalam masyarakat Negara Republik Indonesia.
Kelompok ketiga ini adalah nomor lima.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar